Sikap Kerja Seorang Pramuwisata Indonesia dalam Bertugas

09.42.00


Secara etimologi kata pramuwisata berasal dari bahasa Sansekerta yaitu pramu, wis, dan ata. Pramu berarti pelayanan atau orang yang melayani, Wis artinya tempat dan Ata berarti banyak. Pendapat umum mengartikan wisata adalah berkeliling atau perjalanan sehingga dalam hal ini pramuwisata dapat dikatakan sebagai petugas yang melayani orang yang sedang mengadakan perjalanan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pramuwisata adalah petugas pariwisata yang berkewajiban memberi petunjuk dan informasi yang diperlukan wisatawan.

Dan juga, pramuwisata dapat didefinisikan sebagai orang yang memimpin kelompok atau individu yang terorganisasi dalam jangka waktu singkat atau jangka waktu panjang. Mereka memiliki tugas dan kewajiban untuk memberikan penjelasan, bimbingan, dan petunjuk bagi keperluan wisatawan.

Sebelum  mengetahui bagaimana seorang pramuwisata bertugas dan bagaimana sikap yang seharusnya dimiliki seorang pramuwisata, ada baiknya memahami terlebih dahulu apa itu sikap kerja ?

Sikap kerja adalah keyakinan-keyakinan yang mengandung aspek kognitif, behavior, dan afektif yang merupakan kesiapan metal psikologi untuk mereaksi dan bertindak secara positif atau negatif terhadap suatu objek. Dalam sikap kerja yang mempengaruhi dalam kinerja kerja ada 3 yaitu :

1. Sikap terhadap organisasi
    Adalah komitmen untuk terus bertahan di dalam suatu organisasi atau pekerjaan. Komitmen tersebut berupa ikatan antara seseorang dengan organisasi.
Komitmen dalam organisasi di bagi menjadi 3 yaitu :
·        Affective comitmen, Yaitu seorang karyawan yang bertahan dalam suatu organisasi karena memang suka dengan organisasi tersebut.
·        Continuance Comitmen, Yaitu seorang karyawan yang bertahan dalam suatu oraganisasi karena mengganggap jika ia keluar dari oraganisasi tersebut akan membuat ia mengeluarkan banyak dana.
·        Normative Comitmen, Yaitu seorang karyawan yang bertahan dalam suatu organisasi karena tanggung jawab sosial (balas budi).

2   2. Sikap terhadap pekerjaan
    Adalah saat seseorang bekerja di satu bidang yang benar-benar ia senangi maka kinerja orang tersebut akan baik karena di dorong oleh rasa nyaman dan kepuasan dalam bekerja. Tetapi, saat seseorang bekerja di bidang yang tidak ia senangi maka akan membuat kinerja orang tersebut tidak maksimal.

3   3. Sikap terhadap rekan kerja
    Sikap terhadap rekan kerja di pengaruhi oleh prasangka. Prasangka itu sendiri adalah sebuah sikap yang biasanya bersifat negatif terhadap suatu kelompok sosial tertentu yang semata-mata bedasarkan keangotaan mereka dalam anggota kelompok sosial. Perwujudan prasangka adalah dengan diskriminasi. Diskriminasi adalah sikap negatif terhadap suatu anggota organisasi yang menjadi objek prasangka. Sikap seperti itu mempengaruhi kinerja seseorang karena dengan adanya diskriminasi maka akan menimbulkan rasa iri antara satu individu dengan individu lainnya yang dapat mempegaruhi kinerja.

Indonesia dikenal memiliki berbagai macam suku, kebiasaan, adat istiadat, dan seni budaya. Untuk memudahkan pelaksanaan tugasnya, pramuwisata perlu mengetahui ketentuan-ketentuan pada masyarakat daerah yang akan dikunjungi.


Tugas dan Fungsi Pramuwisata

Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menetapkan tugas-tugas seorang pramuwisata sebagai berikut :
  1. Mengantar wisatawan baik individu maupun grup yang mengadakan perjalanan wisata.
  2. Memberikan penjelasan tentang program perjalanan dan objek-objek wisata.
  3. Memberikan petunjuk tentang objek-objek wisata yang menarik yang berhubungan dengan sejarah, budaya, adat, dan sebagainya.
  4. Membantu segala urusan wisatawan, misalnya mengurus tiket suatu pertunjukan, mengatur barang yang diperlukan untuk dibawa, membantu menawar harga cendera mata yang akan dibeli wisatawan, dan lain sebagainya.
  5. Menginformasikan kepada wisatawan agar mematuhi adat istiadat yang berlaku di daerah setempat dan segala peraturan hokum yang ditentukan oleh pihak imigrasi, kepolisian, beacukai, dan otoritas bandara.
  6. Menolong wisatawan jika mengalami hal-hal yang tidak diinginkan seperti sakit, kehilangan barang, kcelakaan ringan hingga berat, dan lain sebagainya.

Disamping tugas-tugas tersebut, pramuwisata harus memiliki kemampuan untuk melakukan presentasi tentang hal berikut ini :

  • Perjalanan dalam kota (city tour).
  • Wisata khusus ke tempat/lokasi penting di suatu daerah/kota.
  • Desa wisata yang memilki nama besar dan terkenal.
  • Candi dan lokasi peninggalan sejarah.
  • Museum-museum.


Seorang pramuwisata mempunyai fungsi tertentu yang bertugas melakukan pemanduan selama perjalanan wisata bagi wisatawan, fungsi-fungsi tersebut antara lain :

  • Memimpin dan membimbing wisatawan dalam perjalanan menuju objek wisata yang telah ditentukan dalam Itinerary (jadwal perjalanan).
  • Memberikan penjelasan atau menjadi penerjemah.
  • Memperkenalkan hal-hal yang baru bagi wisatawan selama perjalanan wisata berlangsung.
  • Memberikan saran kepada wisatawan secara objektif dan tidak memaksakan kehendak. Seorang pramuwisata diharapkan memberikan sebuah alternative, dan membiarkan wisatawan sendiri yang memutuskan.


Pramuwisata dianggap sebagai  duta bangsa atau duta daerah setempat dimana dia melakukan tugas pemanduan. Wisatawan menganggap perilaku, kepribadian, dan ekspresi dari seorang pramuwisata adalah cerminan karakter masyarakat setempat. Begitu pula dengan pesan-pesan yang diinformasikan oleh pramuwista akan dipercaya oleh wisatawan sebagai pengetahuan atas daerah yang sedang dikunjungi, dan informasi tersebut selalu diingat sampai mereka kembali lagi ke asalnya masing-masing.


Kualitas Diri dan Penampilan Pramuwisata

Tolok ukur kualitas diri pramuwisata ditentukan oleh kemampuan diri pramuwisata yakni sampai sejauh mana ia memiliki kualitas moral, kualitas intelektual, kualitas professional, kualitas penampilan dan karakter diri. Setiap kualitas tersebut dapat dilihat melalui pembawaan seorang pramuwisata saat melaksanakan tugasnya. Jika semuanya dapat dipenuhi, muncul lah karakteristik pramuwisata dengan kualitas terbaik.

Pramuwisata harus dapat berpenampilan secara maksimal dan mampu memberikan kesan yang positif, segala sesuatu yang ditampilkan pertama kali akan berdampak terhadap kesan selanjutnya. Kesan pertama ini sangat penting untuk membina hubungan dengan relasi bisnis.
Selain harus berpenambilan baik, pramuwisata pun harus memiliki sifat kepribadian (personality) yang baik. Seorang pramuwisata hendaknya menampilkan sifat-sifat seperti ini :
  • Jujur
  • Suka bekerja sama dengan orang lain
  • Bertanggung jawab
  • Berjiwa terbuka
  • Penuh perhatian
  • Penuh inisiatif dan prakarsa
  • Pandai bergaul
  • Empati
  • Periang dan humoris
  • Pemmimpin yang baik


Penguasaan Pengetahuan Kepramuwisataan

Hal yang paling utama untuk menjadi seorang Pramuwisata adalah pengetahuan dan wawasan yang luas. Pengetahuan dan wawasan yang luas tentu sangat penting karena menyangkut materi, cerita, sejarah, objek wisata, dan atraksi wisata yang disajikan kepada wisatawan. Selain menguasai bahasa, kepribadian, dan teknik pemanduan, seorang pramuwisata juga harus menguasai beberapa pengetahuan dan keterampilan khusus dalam menyampaikan presentasi. Dengan demikian, mereka tidak terjebak dalam menjelaskan sesuatu. Adapun pengetahuan yang harus dikuasai dengan baik oleh pramuwisata adalah sebagai berikut :
  1. Menguasai bahasa asing
  2. Mengenali daerah tujuan wisata
  3. Mengetahui sejarah Negara yang ditempati
  4. Mengetahui keadaan social Negara yang ditempati
  5. Mengetahui etika pergaulan
  6. Mengetahui budaya wisatawan asing
  7. Mengusai pengetahuan perhotelan
  8. Mengetahui ticketing dan reservation
  9. Menguasai geografis pariwisata
  10. Mengerti pengetahuan kuliner
  11. Menguasai paket wisata

  
Sikap Profesi dan Tata Krama Pramuwisata

Kualitas ideal seorang pramuwisata professional dalam memberikan pelayanan dapat ditunjukkan melalui sikap, tingkah laku, dan pembawaan. Berikut ini panduan singkat yang dapat diterapkan dalam menentukan sikap, tingkah laku, dan pembawaan seorang pramuwisata : 
  • Bersikap bersahabat.
  • Memahami situasi atau kondisi sekitar.
  • Menjadi pendengar yang baik.
  • Menyebut nama relasi dengan sebutan yang benar.
  • Jangan senang memberi perintah.
  • Menjadi orang yang suka berterima kasih.
  • Bertindak bijaksana.
  • Menguasai fakta dan masalah yang dibicarakan.
  • Menghindari berdebat dengan wisatawan.
  • Melaksanakan tugas-tugas secara professional.
  • Menggunakan istilah-istilah yang mudah dipahami.
  • Bersikap suka membantu.
  • Berpakaian rapi. 
Dalam usaha memberikan pelayanan kepada wisatawan, seorang pramuwisata harus memperhatikan aturan memandu (rule of guiding). Aturan tersebut terdapat dalam tata karma pemanduan wisata. Oleh karena itu, seorang pramuwisata professional dalam melaksanakan tugasnya harus selalu bersikap sebagai berikut :
  1. Menjaga tingkah lakunya karena ia adalah seorang duta bangsa yang akan membentuk citra negaranya dan mencerminkan budaya bangsanya.
  2. Harus selalu rapi dalam berpenampilan dan sopan dalam bertingkah laku.
  3. Harus bertindak yang sewajarnya dan selalu menghindari suasana gugup/kaku. Apapun yang terjadi seorang pramuwisata harus berusaha tenang dan sabar. 
Dalam menjalankan tugasnya, seorang pramuwisata harus selalu menjaga dirinya dari hal-hal yang berhubungan dengan pelanggaran kesusilaan. Makna kesusilaan relevan dengan peradaban dan kesopanan. Hal ini juga telah diatur dalam kode etik Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), dan hokum acara HPI.






Credit :
http://www.kompasiana.com/novrykadang/sikap-kerja_552abd74f17e619938d623f5


You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

https://www.facebook.com/vivi.mufidah.165?ref=ts&fref=ts

Flickr Images