Secara etimologi kata
pramuwisata berasal dari bahasa Sansekerta yaitu pramu, wis, dan ata. Pramu berarti pelayanan atau orang yang
melayani, Wis artinya tempat dan Ata berarti banyak. Pendapat umum
mengartikan wisata adalah berkeliling atau perjalanan sehingga dalam hal ini
pramuwisata dapat dikatakan sebagai petugas yang melayani orang yang sedang
mengadakan perjalanan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Pramuwisata adalah petugas pariwisata yang berkewajiban memberi petunjuk dan
informasi yang diperlukan wisatawan.
Dan juga, pramuwisata dapat
didefinisikan sebagai orang yang memimpin kelompok atau individu yang
terorganisasi dalam jangka waktu singkat atau jangka waktu panjang. Mereka
memiliki tugas dan kewajiban untuk memberikan penjelasan, bimbingan, dan
petunjuk bagi keperluan wisatawan.
Sebelum mengetahui bagaimana seorang pramuwisata
bertugas dan bagaimana sikap yang seharusnya dimiliki seorang pramuwisata, ada
baiknya memahami terlebih dahulu apa itu sikap kerja ?
Sikap kerja
adalah keyakinan-keyakinan yang mengandung aspek kognitif, behavior, dan
afektif yang merupakan kesiapan metal psikologi untuk mereaksi dan bertindak
secara positif atau negatif terhadap suatu objek. Dalam sikap kerja yang
mempengaruhi dalam kinerja kerja ada 3 yaitu :
1. Sikap terhadap organisasi
1. Sikap terhadap organisasi
Adalah
komitmen untuk terus bertahan di dalam suatu organisasi atau pekerjaan. Komitmen tersebut berupa ikatan antara seseorang dengan organisasi.
Komitmen dalam organisasi di bagi menjadi 3 yaitu :
Komitmen dalam organisasi di bagi menjadi 3 yaitu :
·
Affective comitmen, Yaitu seorang karyawan yang bertahan dalam suatu organisasi karena memang
suka dengan organisasi tersebut.
·
Continuance Comitmen, Yaitu seorang karyawan yang bertahan dalam suatu oraganisasi
karena mengganggap jika ia keluar dari oraganisasi tersebut akan membuat ia
mengeluarkan banyak dana.
·
Normative Comitmen, Yaitu seorang karyawan yang bertahan dalam suatu organisasi karena
tanggung jawab sosial (balas budi).
2 2. Sikap terhadap pekerjaan
Adalah
saat seseorang bekerja di satu bidang yang benar-benar ia senangi maka kinerja
orang tersebut akan baik karena di dorong oleh rasa nyaman dan kepuasan dalam
bekerja. Tetapi, saat seseorang bekerja di bidang yang tidak ia senangi maka
akan membuat kinerja orang tersebut tidak maksimal.
3 3. Sikap terhadap rekan kerja
Sikap
terhadap rekan kerja di pengaruhi oleh prasangka. Prasangka itu sendiri adalah
sebuah sikap yang biasanya bersifat negatif terhadap suatu kelompok sosial
tertentu yang semata-mata bedasarkan keangotaan mereka dalam anggota kelompok
sosial. Perwujudan prasangka adalah dengan diskriminasi. Diskriminasi adalah
sikap negatif terhadap suatu anggota organisasi yang menjadi objek prasangka.
Sikap seperti itu mempengaruhi kinerja seseorang karena dengan adanya
diskriminasi maka akan menimbulkan rasa iri antara satu individu dengan
individu lainnya yang dapat mempegaruhi kinerja.
Indonesia dikenal memiliki berbagai
macam suku, kebiasaan, adat istiadat, dan seni budaya. Untuk memudahkan
pelaksanaan tugasnya, pramuwisata perlu mengetahui ketentuan-ketentuan pada
masyarakat daerah yang akan dikunjungi.
Tugas dan Fungsi Pramuwisata
Pemerintah Republik Indonesia melalui
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menetapkan tugas-tugas seorang
pramuwisata sebagai berikut :
- Mengantar wisatawan baik individu maupun grup yang mengadakan perjalanan wisata.
- Memberikan penjelasan tentang program perjalanan dan objek-objek wisata.
- Memberikan petunjuk tentang objek-objek wisata yang menarik yang berhubungan dengan sejarah, budaya, adat, dan sebagainya.
- Membantu segala urusan wisatawan, misalnya mengurus tiket suatu pertunjukan, mengatur barang yang diperlukan untuk dibawa, membantu menawar harga cendera mata yang akan dibeli wisatawan, dan lain sebagainya.
- Menginformasikan kepada wisatawan agar mematuhi adat istiadat yang berlaku di daerah setempat dan segala peraturan hokum yang ditentukan oleh pihak imigrasi, kepolisian, beacukai, dan otoritas bandara.
- Menolong wisatawan jika mengalami hal-hal yang tidak diinginkan seperti sakit, kehilangan barang, kcelakaan ringan hingga berat, dan lain sebagainya.
Disamping tugas-tugas tersebut,
pramuwisata harus memiliki kemampuan untuk melakukan presentasi tentang hal
berikut ini :
- Perjalanan dalam kota (city tour).
- Wisata khusus ke tempat/lokasi penting di suatu daerah/kota.
- Desa wisata yang memilki nama besar dan terkenal.
- Candi dan lokasi peninggalan sejarah.
- Museum-museum.
Seorang pramuwisata mempunyai fungsi
tertentu yang bertugas melakukan pemanduan selama perjalanan wisata bagi
wisatawan, fungsi-fungsi tersebut antara lain :
- Memimpin dan membimbing wisatawan dalam perjalanan menuju objek wisata yang telah ditentukan dalam Itinerary (jadwal perjalanan).
- Memberikan penjelasan atau menjadi penerjemah.
- Memperkenalkan hal-hal yang baru bagi wisatawan selama perjalanan wisata berlangsung.
- Memberikan saran kepada wisatawan secara objektif dan tidak memaksakan kehendak. Seorang pramuwisata diharapkan memberikan sebuah alternative, dan membiarkan wisatawan sendiri yang memutuskan.
Pramuwisata dianggap sebagai duta bangsa atau duta daerah setempat dimana
dia melakukan tugas pemanduan. Wisatawan menganggap perilaku, kepribadian, dan
ekspresi dari seorang pramuwisata adalah cerminan karakter masyarakat setempat.
Begitu pula dengan pesan-pesan yang diinformasikan oleh pramuwista akan
dipercaya oleh wisatawan sebagai pengetahuan atas daerah yang sedang
dikunjungi, dan informasi tersebut selalu diingat sampai mereka kembali lagi ke
asalnya masing-masing.
Kualitas Diri dan Penampilan Pramuwisata
Tolok ukur kualitas
diri pramuwisata ditentukan oleh kemampuan diri pramuwisata yakni sampai sejauh
mana ia memiliki kualitas moral, kualitas intelektual, kualitas professional,
kualitas penampilan dan karakter diri. Setiap kualitas tersebut dapat dilihat melalui
pembawaan seorang pramuwisata saat melaksanakan tugasnya. Jika semuanya dapat
dipenuhi, muncul lah karakteristik pramuwisata dengan kualitas terbaik.
Pramuwisata harus dapat
berpenampilan secara maksimal dan mampu memberikan kesan yang positif, segala
sesuatu yang ditampilkan pertama kali akan berdampak terhadap kesan
selanjutnya. Kesan pertama ini sangat penting untuk membina hubungan dengan
relasi bisnis.
Selain harus
berpenambilan baik, pramuwisata pun harus memiliki sifat kepribadian (personality)
yang baik. Seorang pramuwisata hendaknya menampilkan sifat-sifat seperti ini :
- Jujur
- Suka bekerja sama dengan orang lain
- Bertanggung jawab
- Berjiwa terbuka
- Penuh perhatian
- Penuh inisiatif dan prakarsa
- Pandai bergaul
- Empati
- Periang dan humoris
- Pemmimpin yang baik
Penguasaan Pengetahuan Kepramuwisataan
Hal yang paling utama
untuk menjadi seorang Pramuwisata adalah pengetahuan dan wawasan yang luas.
Pengetahuan dan wawasan yang luas tentu sangat penting karena menyangkut
materi, cerita, sejarah, objek wisata, dan atraksi wisata yang disajikan kepada
wisatawan. Selain menguasai bahasa, kepribadian, dan teknik pemanduan, seorang
pramuwisata juga harus menguasai beberapa pengetahuan dan keterampilan khusus
dalam menyampaikan presentasi. Dengan demikian, mereka tidak terjebak dalam
menjelaskan sesuatu. Adapun pengetahuan yang harus dikuasai dengan baik oleh
pramuwisata adalah sebagai berikut :
- Menguasai bahasa asing
- Mengenali daerah tujuan wisata
- Mengetahui sejarah Negara yang ditempati
- Mengetahui keadaan social Negara yang ditempati
- Mengetahui etika pergaulan
- Mengetahui budaya wisatawan asing
- Mengusai pengetahuan perhotelan
- Mengetahui ticketing dan reservation
- Menguasai geografis pariwisata
- Mengerti pengetahuan kuliner
- Menguasai paket wisata
Sikap Profesi dan Tata Krama Pramuwisata
Kualitas ideal seorang
pramuwisata professional dalam memberikan pelayanan dapat ditunjukkan melalui
sikap, tingkah laku, dan pembawaan. Berikut ini panduan singkat yang dapat
diterapkan dalam menentukan sikap, tingkah laku, dan pembawaan seorang pramuwisata :
- Bersikap bersahabat.
- Memahami situasi atau kondisi sekitar.
- Menjadi pendengar yang baik.
- Menyebut nama relasi dengan sebutan yang benar.
- Jangan senang memberi perintah.
- Menjadi orang yang suka berterima kasih.
- Bertindak bijaksana.
- Menguasai fakta dan masalah yang dibicarakan.
- Menghindari berdebat dengan wisatawan.
- Melaksanakan tugas-tugas secara professional.
- Menggunakan istilah-istilah yang mudah dipahami.
- Bersikap suka membantu.
- Berpakaian rapi.
Dalam usaha memberikan pelayanan
kepada wisatawan, seorang pramuwisata harus memperhatikan aturan memandu (rule of guiding). Aturan tersebut
terdapat dalam tata karma pemanduan wisata. Oleh karena itu, seorang
pramuwisata professional dalam melaksanakan tugasnya harus selalu bersikap
sebagai berikut :
- Menjaga tingkah lakunya karena ia adalah seorang duta bangsa yang akan membentuk citra negaranya dan mencerminkan budaya bangsanya.
- Harus selalu rapi dalam berpenampilan dan sopan dalam bertingkah laku.
- Harus bertindak yang sewajarnya dan selalu menghindari suasana gugup/kaku. Apapun yang terjadi seorang pramuwisata harus berusaha tenang dan sabar.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang
pramuwisata harus selalu menjaga dirinya dari hal-hal yang berhubungan dengan
pelanggaran kesusilaan. Makna kesusilaan relevan dengan peradaban dan
kesopanan. Hal ini juga telah diatur dalam kode etik Himpunan Pramuwisata
Indonesia (HPI), dan hokum acara HPI.
Credit :
http://www.kompasiana.com/novrykadang/sikap-kerja_552abd74f17e619938d623f5
- 09.42.00
- 0 Comments